Sunday, March 5, 2017

Memupuk Kemandirian Anak Batita Kita

Memupuk Kemandirian Anak Batita Kita

Anak batita kita akan merasa senang ketika mereka berhasil melakukan sesuatu untuk pertama kalinya, akan tetapi kadangkala masih memerlukan bantuan dan dorongan agar timbul percaya diri untuk melakukan sesuatu ketika mereka gagal.

Anak batita juga memerlukan latihan dan pengawasan orang dewasa agar mampu melakukan kegiatan rutin dimana untuk kegiatan yang lebih sulit dilakukan diperlukan bantuan orang dewasa untuk menyelesaikannya.

Nah, berikut ini ada beberapa tips bagaimana cara mendampingi anak untuk menyelesaikan tugas rutinnya secara mandiri.

  • Ketika memanggil anak untuk melakukan kegiatan rutinnya seperti menggosok gigi contohnya, lakukan dalam posisi duduk sehingga sejajar dengan pandangan mata anak agar anak mendapatkan perhatian melalui sentuhan, kontak mata dan menunjuk tempat atau benda yang dituju.
  • Untuk kegiatan rutin yang rumit, tuntunlah anak agar melakukan kegiatan tersebut sampai selesai dengan cara menyebutkan langkah demi langkah secara jelas dan bernada positif. Ucapkanlah kalimat-kalimat positif seperti "Sekarang tangan sudah bersih, habis itu tutup keran airnya ya". Kemudian setelah keran air sudah ditutup lanjutkan dengan "Nah, udah berhenti airnya terus keringkan tangannya ya". Kata-kata positif tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan kata-kata "Jangan main air ya".
  • Untuk anak yang lebih besar, cara menuntun bisa dengan visualisasi foto. Misalnya menempelkan foto tahapan cuci tangan yang benar di atas tempat cuci tangan agar bisa langsung dilihat dan dilakukan oleh anak yang lebih besar dengan cara mengikuti seperti yang tercantum di foto tersebut. 
  • Tunjukkanlah langkah demi langkah dalam melakukan kegiatan tersebut sampai anak tersebut bisa melakukan sendiri tanpa dituntun. Jika anak melewatkan salah satu langkah, ingatkan anak tersebut untuk mengulangi langkah yang terlewat tadi.
  • Jika anak malas mengerjakan kegiatannya karena sulit, arahkanlah anak tersebut dengan menggunakan kata-kata "ayo" atau "terus". Misalnya "Ayo ganti baju terus minum susu terus bobok ya".
  • Tawarkanlah pilihan kepada anak agar anak tersebut kreatif dan senang dengan pilihannya sendiri. Contohnya untuk kegiatan memilih baju, tawarkanlah anak-anak untuk memilih bajunya sendiri yang ingin dipakainya di lemari sehingga mereka akan menjadi kreatif dan senang dengan pilihannya sendiri. Hal ini sangat membantu sekali melatih kemandirian dan preferensi mereka.
  • Sebisa mungkin anda jangan terlalu sering menyalahkan anak ketika salah dalam melakukan kegiatan rutinnya karena bisa mengurangi semangatnya untuk mencoba dan belajar. Berilah semangat terus agar mereka bisa dan tuntunlah jika mereka salah dalam melakukannya dengan sabar.
  • Berilah pujian ketika anak bisa melakukan kegiatan rutinnya dengan benar dan berhasil. Biasanya kata-kata pujian adalah "Good, sambil mengacungkan jempol", "Bagus" dan sebagainya sehingga mereka akan semangat untuk mencoba dan akhirnya bisa mandiri melakukannya.
 Sebagai orang tua diperlukan kesabaran yang tinggi karena emosi anak masih sangat labil dan berubah-ubah sesuai mood mereka sendiri. Untuk itu dengan menyemangati dan menuntun anak akan sangat membantu proses kemandirian sehingga mereka bisa berkembang secara pribadi maupun kepercayaan diri di hadapan teman-teman sebayanya.

Semoga bermanfaat.