Di bulan puasa ini kita semua yang menjalankannya diharapkan tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi juga bisa mengubah perilaku serta kebiasaan hidup yang lebih baik. Dengan menjalankan ibadah puasa, kita harus berlatih mengendalikan rasa lapar, rasa haus, menahan amarah, emosi, bersikap sabar serta selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kebiasaan yang terbentuk selama menjalankan ibadah puasa ini secara biologis maupun psikologis dan juga sosial akan memberikan manfaat yang sangat bagus untuk kesehatan kita, terutama yang berhubungan dengan kesehatan lambung yang pastinya ada hubungan dengan penyakit maag.
Istilah kedokteran untuk sakit maag adalah dispepsia, sering dialami oleh masyarakat. Di Jakarta sendiri menurut penelitian mencapai 50 persen kekerapannya. Mereka yang sedang mengalami dispepsia ini merasakan ketidaknyamanan dan menunjukkan gejala seperti rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual dan bahkan muntah.
Dispepsia ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan kelainan organik di saluran pencernaan. Untuk mengetahui kelainan tersebut perlu adanya pemeriksaan endoskopi selain dilihat dari gejala klinisnya. Jika pada endoskopi terdapat kelainan organik seperti luka atau lecet, maka dispepsia tersebut tergolong organik. Tetapi jika hasil endoskopi saluran pencernaan normal maka termasuk golongan dispepsia fungsional.
Pasien dispepsia fungsional biasanya dapat berpuasa tanpa merasa ada gangguan. Bahkan banyak juga yang merasa keluhan dispepsianya berkurang atau hilang selama menjalankan ibadah puasa. Hal ini dapat dimengerti karena selama berpuasa saluran pencernaan mendapatkan kesempatan untuk beristirahat sehingga resiko terpapar oleh makanan yang merangsang lambung jadi menurun. Begitu juga dengan kebiasaan merokok akan hilang atau berkurang. Mereka yang berpuasa dengan benar akan merasa lebih tenang jiwanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur dan adanya gangguan emosi dapat memperberat dispepsia atau sakit maag.
Pasien dengan dispepsia organik diperlukan terapi terlebih dahulu sebelum berpuasa sampai dinyatakan sembuh. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menilai dispepsia anda. Jika dokter menyatakan kesehatan anda memungkinkan untuk berpuasa, maka anda dapat mulai menjalankan ibadah puasa.
Selama menjalankan ibadah puasa, sudah waktunya untuk memikirkan kebiasaan hidup yang membahagiakan dan menyehatkan tubuh. Sangat dianjurkan untuk mempunyai rencana berkeluarga yang sungguh-sungguh. Kehidupan yang teratur, tenang, dan bahagia merupakan faktor-faktor pendukung kesehatan, termasuk kesehatan lambung. Jika anda seorang perokok, di bulan puasa ini mulailah berkomitmen untuk berhenti merokok agar kualitas hidup meningkat.
Suasana kantor yang sibuk, menegangkan dan melelahkan juga sangat berkontribusi menurunkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup. Memang betul sekarang jamannya kompetisi dan kita juga menyadari bahwa kita sedang menghadapi kompetisi jangka panjang sehingga kita harus cukup kuat untuk bertahan secara fisik maupun psikologis. Perusahaan yang baik adalah yang selalu memperhatikan kesehatan karyawannya karena merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Karena jika karyawan sakit, maka produktifitas perusahaan akan menurun. Disarankan agar anda berkonsultasi dengan dokter perusahaan atau bagian sumber daya manusia mengenai bagaimana cara membagi waktu agar tugas dapat diselesaikan dengan baik dengan tetap selalu memelihara kesehatan.
Bulan Ramadhan hanya sebulan lamanya, setelah itu masuk lebaran dan kita akan kembali ke kehidupan diluar Ramadhan. Kesempatan yang baik selama bulan puasa ini merupakan kesempatan baik untuk menyadarkan kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan menyehatkan. Kebiasaan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan seperti mengendalikan hawa nafsu, tidak makan berlebihan, hidup yang penuh ketenangan serta penuh kasih sayang harus diteruskan setelah bulan Ramadhan usai. Ini adalah kesempatan untuk berhenti merokok karena lingkungan dan situasi yang mendukung jadi teruskan kebiasaan tidak merokok untuk selanjutnya sampai kapanpun agar kualitas hidup menjadi lebih baik.
Melaksanakan puasa tidak hanya menghentikan makan dan minum, tapi juga membangun kebiasaan hidup yang teratur, penuh kesabaran, kasih sayang, serta hidup yang mempunyai tujuan untuk selalu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan. Jadi selama puasa harus timbul komitmen untuk hidup yang lebih baik dan lebih sehat.
EmoticonEmoticon