Thursday, June 23, 2016

Berpuasa Ketika Tubuh Tidak Fit Dan Dalam Kondisi Kesehatan Khusus

Berpuasa Ketika Tubuh Tidak Fit Dan Dalam Kondisi Kesehatan Khusus

Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Islam, terutama bagi umat Islam yang mampu menjalankannya. Namun tidak sedikit pula umat Islam yang sedang berada pada kondisi khusus yang juga ingin menjalankan ibadah puasa yang datang hanya setahun sekali untuk mengejar pahala di bulan suci Ramadhan. Orang-orang yang seadang dalam kondisi khusus ini misalnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, pengidap penyakit maag akut, pengidap penyakit diabetes melitus dan sebagainya. Dalam hal ini tidak ada larangan bagi mereka untuk menjalankannya, yang penting asupan gizi tetap terpenuhi di menu sahur dan buka puasa.

Contohnya ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa, sebaiknya memeriksakan kondisi kehamilannya terlebih dahulu ke dokter kandungan agar tidak terjadi efek misalnya flek dan sebagainya yang dapat mengganggu kehamilannya. Selain itu harus memperhatikan dan memilih menu untuk kebutuhan gizi dalam sehari pada saat sahur dan berbuka puasa. Ibu hamil juga harus mengonsumsi sayuran dan buah-buahan selain sumber karbohidrat seperti nasi, roti dan lauk pauk yang mengandung protein yang tinggi.

Ibu hamil juga harus memperhatikan asupan kalsium agar tetap mendukung pertumbuhan janin yang normal dan sehat. Makanan yang mengandung kalsium yang bisa dikonsumsi  selain ikan juga ada di dalam susu. Konsumsi multivitamin tambahan juga bisa dilakukan jika asupan gizi berkurang sesuai dengan petunjuk dokter.

Penderita penyakit maag dapat menjalankan ibadah puasa jika kondisinya memungkinkan. Banyak orang berpendapat bahwa justru dengan berpuasa maka para penderita penyakit maag banyk yang mengalami kesembuhan karena pola makan yang teratur di bulan puasa. Menu yang dapat dipilih sebaiknya hindari makanan yang asam, pedas dan berbumbu tajam. Dan juga hindari makanan yang dapat memicu produksi gas dalam lambung atau asam lambung seperti kol, sawi dan susu.

Penderita diabetes juga bisa menjalankan ibadah puasa. Namun yang harus diperhatikan adalah kondisi hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah pada saat berpuasa dan hiperglikemia atau kadar gula darah terlalu tinggi saat berbuka puasa. Oleh karena itu disarankan bagi penderita diabetes untuk memeriksakan diri dan mengetahui kadar gula darah terlebih dahulu sebelum berpuasa.

Penderita diabetes biasanya diperbolehkan berpuasa jika kadar gula darah puasa lebih kecil dari 110 mg/dl dan kadar gula darah dua jam lebih kecil dari 160 mg/dl. Jika penderita diabetes diperbolehkan berpuasa maka harus dilakukan pengaturan pola makan  dengan  berdasarkan jumlah kalori, jenis makanan, dan jadwal makan.

Jumlah kalori harian dihitung berdasarkan berat bdan, tinggi badan, usia, kondisi tubuh, jenis kelamin, cara makan, dan aktifitas fisik. Dianjurkan memilih makanan  yang mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat terutama yang bersifat komplek dan berserat tinggi, protein hewani dan nabati, lemak, vitamin, mineral, dan makanan yang kaya serat. Misalnya, sayuran dan buah-buahan yang tidak banyak mengandung gula.

Ketika sahur, penderita diabetes  dapat makan dengan mengambil porsi 40 persen dari dari kebutuhan kalori harian. Agar kadar gula darah dapat stabil, makan sahur dapat dikonsumsi secara bertahap. Misalnya, tiga kali dengan porsi sedikit demi sedikit.

Ketika berbuka puasa, penderita diabetes harus menghindari makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat simpleks seperti gula dan minuman bersoda karena dapat menyebabkan gula darah melonjak. Takjil dan makan malam sekitar 50 persen porsi kalori harian dengan cara mengomsumsi dalam rentang waktu tertentu.

Asupan cairan juga harus cukup untuk mempertahankan kesegaran. Minuman bisa dikonsumsi antara saat berbuka hingga sahur. Disarankan untuk melakukan olah raga sebelum berbuka puasa dalam kadar yang cukup seperti jalan kaki atau bersepeda.

Penderita diabetes harus berhati-hati jika terjadi keringat dingin, tubuh gemetar, perut mual, dan merasa ingin pingsan. Ini adalah indikasi terjadinya hipoglikemia. Jika mengalami hal tersebut sebaiknya segera membatalkan puasa dengan minum segelas minuman manis. Untuk itu penderita diabetes sebaiknya mengecek kadar gula darah seminggu sekali selama puasa.

Semoga bermanfaat.



EmoticonEmoticon