Tuesday, March 15, 2016

Gili Sulat Dan Gili Lawang

Gili Sulat Dan Gili Lawang

Gili Sulat terletak pada daerah kabupaten Lombok Timur di bagian utara. Gili Sulat ini merupakan gili yang dipenuhi oleh hutan mangrove (Bakau) dan tidak ada yang tinggal di gili ini. Selain pemandangan hutan mangrovenya yang mempesona, kita juga bisa menikmati pemandangan biota lautnya dengan bersnorkel. Terumbu karang dapat ditemui di sekeliling gili ini. Jika anda dari mataram mau ke gili ini, sebaiknya berangkat setelah subuhan agar lebih banyak waktu untuk menikmati keindahan di gili ini.

Di sebelah barat gili Sulat juga terdapat gili Lawang yang tidak jauh beda dengan gili Sulat ini. untuk ke gili Lawang bisa melalui penyebrangan yang sama dengan gili sulat bahkan bisa 1 paket perjalanan Sulat dan Lawang. “Mari menyatu dengan alam, menikmati setiap keindahannya, dan jangan merusak apalagi mengotori”.


Gili Sulat dan Gili Lawang sendiri merupakan pulau dengan mayoritas vegetasi mangrove didalamnya. Dua pulau ini biasanya digunakan para nelayan untuk bersinggah melepas penat. Disini terdapat jembatan setapak dari kayu, sebagai jalan masuk kedalam hutan mangrove. Duo-Gili ini juga terkenal atas kawasan hutan magrove terbesar di Lombok.


Kedua gili ini merupakan areal KKLD (Kawasan Konservasi Laut Daerah) yang letaknya di kecamatan Sambelia. Merupakan tempat pelestarian dan penelitian sumber-sumber daya alam-hayati di dalamnya, seperti mangrove, ikan, terumbu karang dan biota lainnya.


Gili Sulat dan Gili Lawang merupakan pulau kecil (gili) yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tujuan wisata alam (eco tourism) karena memiliki potensi berupa hutan bakau dan taman bawah laut yang sangat indah. Keseluruhan kedua gili ini terdiri dari hutan bakau namun sebenarnya ada juga sebagian kecil yang merupakan pasir putih, dan pada musim tertentu kawanan lumba-lumba akan menampakkan diri di daerah ini.

Terletak 3 jam perjalanan darat dari ibukota Mataram menuju arah timur melewati kota Selong. Perjalanan dapat menggunakan taksi atau sewa kendaraan menuju ke Balai Budidaya Rumput Laut. Dari sana sudah terlihat bentuk Pulau Gili Lawang di kejauhan yang seakan menyambut datang para wisatawan.

Dari seluruh luas permukaan pulau, sekitar 650 meter persegi, 90 persen lebih tertutup oleh hutan bakau dan hanya 10 persen daratan yang tersisa. Kelebatan hutan bakau ini belum dapat ditembus seluruhnya, hanya dengan menggunakan dermaga yang terbuat dari kayu ulin sepanjang hampir 500 meter menjorok ke dalam kita bisa berwisata hutan bakau. Kita bisa mendengar kicauan berbagai jenis burung namun uniknya wujudnya tidak pernah terlihat karena tersembunyi di balik lebatnya hutan bakau. Rencananya akan dibangun menara pengawas pada daratan yang tersisa agar leluasa mengawasi berbagai jenis burung disana.

Beringsut menuju perairan sekitar Pulau Gili Lawang. Dalam perairan dangkal sekitar 4 meter dapat kita lihat kekayaan bawah laut yang sangat menakjubkan. Tanpa harus menyelampun sudah jelas terlihat karena memang perairan disitu jernih dan tenang.


EmoticonEmoticon