Anak yg cerdas itu bukanlah anak-anak yang pandai menjawab melainkan justru anak-anak yang pandai bertanya. Anak yang pandai juga bukanlah anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan gurunya dari buku yang harus dihapalnya, melainkan pertanyaan-pertanyaan fantasi yang lahir dari dalam dirinya dan kerap tidak masuk akal atau logika orang dewasa, semisal kereta api bisa terbang, lift bisa memindahkan orang dari satu kota ke kota lainnya, mengapa daun warnanya ada yang merah dan hijau serta kuning dan sebagainya.
Maka ajarilah anak untuk pandai bertanya dan bukan pandai menjawab soal-soal, dan biarkan mereka berfantasi dengan pertanyaannya hingga pada akhirnya mereka sendiri yang berusaha menemukan jawabannya.
Itulah proses bagaimana para ilmuan menemukan berbagai macam rumus, yang kita pakai hingga saat ini. Karena ketika seorang anak penuh dengan rasa ingin tahu dan bertanya terus menerus pada orang tuanya atau siapaun maka syaraf-syaraf diotaknya sedang bertumbuh dengan pesat dan lebat, dan ketika ia memikirkan jawabannya untuk pertanyaannya sendiri maka syaraf-syaraf kreatifitas kecerdasannya sedang berbumbuh cepat.
Sedangkan berdasarkan ilmu sains otak, kecerdasan seseorang itu ditentukan berapa banyak jumlah syaraf yang berkembang di otaknya.
Sementara jika seorang anak diminta menghapal jawaban soal, yang berkembang hanyalah kemampuan memori jangka pendek saja dan bukan memori jangka panjang, jadi dalam singkat apa yang dihapalkannya akan segera ia lupakan kembali.
Itulah mengapa saat ini anak-anak kita belum berhasil menemukan berbagai macam rumus baru karena mereka dididik untuk pandai menjawab dan bukan pandai bertanya, jika seorang anak isi kepalanya penuh dengan pertanyaan maka pada akhirnya mereka terdorong untuk menemukan jawabannya sendiri, seperti para Ilmuan zaman dulu.
Sahabat para orang tua tercinta,
Jadi berhati-hatilah jika anak kita dulu sangat suka sekali bertanya apa saja, namun sakarang menjadi anak yang pendiam dan tidak pernah banyak bertanya lagi.
Berhati-hatilah jika anak kita dulu banyak memiliki rasa ingin tahu akan berbagai macam barang, hingga akhirnya sering kali banyak perabot kita yang rusak dibongkarnya, tapi sekarang sudah tidak lagi tertarik pada benda apapun.
Mari kita renungkan bersama...
EmoticonEmoticon