Friday, June 10, 2016

Layanan Elektronik Gratis Ke Ribuan Bacaan Di Perpustakaan Nasional

Layanan Elektronik Gratis Ke Ribuan Bacaan Di Perpustakaan Nasional

Ketika kita sedang menyelesaikan studi atau mencari referensi dan sumber bacaan untuk tulisan yang akan kita buat, pasti tidak luput dari peran Perpustakaan Nasional. Disana terdapat berbagai macam sumber bacaan yang dapat memberikan ide dan inspirasi untuk tulisan yang akan kita buat. Sekarang, di Perpustakaan Nasional ini ada ruang lain yaitu ruang maya atau daring atau online. Ribuan buku, jurnal ilmiah dan video tersedia gratis di pusat sumber elektronik atau disebut e-resource yang dibangun sendiri oleh Perpustakaan Nasional.


Beberapa orang yang mempunyai kendala jarak dan waktu akan sangat terbantu oleh fasilitas e-resources ini karena disamping menghemat waktu dan tenaga juga bisa diakses dimanapun kita berada di pelosok dunia ini. Sehingga bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi di berbagai strata ataupun para penulis, blogger, vlogger, desainer dan berbagai macam pekerjaan creative lainnya, fasilitas dari Perpustakaan Nasional ini menjadi sangat favorit.

Keunggulan lain dari e-resources ini adalah kemudahan menarik data karena cukup dengan memasukkan kata kunci, maka mesin pencari akan dengan giat mencari artikel yang relevan dengan kata kunci tersebut. Kadang-kadang, hal-hal yang semula tidak kita ketahui terkait dengan kata kunci yang kita masukkan, justru tanpa kita perkirakan akan muncul informasi lainnya yang terkait yang ditarik oleh mesin pencari. Jadi bisa memberikan ide yang lebih banyak tanpa kita duga.

Tapi, keunggulan itu dapat juga menjadi kelemahan karena bisa saja sebuah kata kunci dengan mudahnya tertaut ke berbagai informasi lainnya yang jika kita teruskan tautan yang lebih jauh, maka kita bisa tersesat di belantara informasi dan semakin jauh dari tujuan semula sehhingga kita menjadi sibuk dengan hal baru yang kita temukan dan menjadi tidak fokus dengan tujuan awal.

Dari fasilitas ini, banyak orang yang sudah mempunyai koleksi berbagai buku dan jurnal elektronik. Ini sangat mudah dibawa-bawa kemana aja, tinggal buka laptop atau tablet jika sedang membutuhkan. Bayangkan jika itu berbentuk buku secara fisik, berapa banyak rak yang harus kita punya untuk menyimpan buku-buku fisik tersebut?

Banyak e-resorces yang menyediakan fasilitas akses untuk mendapatkan buku dan jurnal, tapi fasilitas ini berbayar. Harganya seringkali begitu mahal, apalagi buku dan jurnal yang dari luar negeri, sehingga buku dan jurnal elektronik dari e-resources yang gratis menjadi andalan.

Kebutuhan akan e-resources yang gratis ini dijawab oleh Perpustakaan Nasional RI dengan membangun pusat sumber elektronik atau e-resources, sejak lima tahun yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Perpustakaan Nasional berlangganan bahan perpustakaan elektronik. Jurnal dan buku dari berbagai penyedia internasional dan nasional seperti Proquest, Sage E-book Gale, EBSCO, IGI Global, My Library, ISEAS, Westlaw, dan Balai Pustaka, dapat dibaca dan diunduh tanpa biaya seperserpun alias gratis. Pemerintah yang telah membayar biaya hak cipta dan berlangganan jurnal tersebut.

Pengguna tidak perlu datang ke gedung Perpustakaan Nasional di daerah Salemba, Jakarta Pusat, hanya untuk mendaftar. Cukup registrasi secara online atau daring di halaman http://keanggotaan.perpusnas.go.id/  untuk mendapatkan nomor anggota  agar dapat mengakses e-resources. Jika pengguna ingin memiliki kartu anggota lengkap dengan foto diri, maka tetap harus datang ke lokasi Perpustakaan Nasional.

Saat ini terdapat 170.000 judul jurnal ilmiah elektronik, 20.000 buku digital, dan ribuan video di dalam layanan e-resources Perpustakaan Nasional. Masyarakat saat ini membutuhkan layanan informasi yang cepat dan dapat diakses kapan saja serta dimana saja. Jadi bisa membaca jurnal atau buku elektronik apapun tanpa harus datang di perpustakaan dan bisa dibaca kapanpun dan dimanapun, misalnya sambil santai di rumah dapat membaca apa yang diinginkan selama itu tersedia di layanan e-resources.

Bagi Perpustakaan Nasional, kehadiran bahan dan layanan elektronik akan sangat menguntungkan karena bisa menghemat tempat dan perawatan. Untuk menampung koleksi buku dan multimedia secara fisik dengan jumlah sekitar 3 juta koleksi, perpustakaan pemerintah ini tengah membangun gedung perpustakaan baru 24 lantai dan 15 lantai diantaranya khusus untuk menyimpan koleksi. Gedung baru ini direncanakan selesai tahun 2017.

Kehadiran fasilitas e-resources ini juga memungkinkan penyebaran dan pelestarian karya-karya penulis masa lalu. Sekitar 300 karya yang diterbitkan Balai Pustaka, misalnya, hak ciptanya dibayar oleh Perpustakaan Nasional sehingga masyarakat dapat mengaksesnya lewat e-resources. Karya-karya legendaris Balai Pustaka, seperti karya Marah Roesli, Merari Siregar, dan lain-lain yang sudah tidak dicetak lagi, kini dapat dinikmati oleh generasi muda.

Berbagai karya dari Badan Pengembangan Bahasa, seperti karya dalam bahasa daerah yang kini tidak diterbitkan lagi, juga dapat diakses di pusat sumber elektronik tersebut. Karena saat ini banyak bahasa daerah yang hampir punah, maka fasiliatas ini dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian budaya.

Selain itu, terdapat juga upaya digitalisasi naskah kuno yang disinergikan dengan e-resources. Sejauh ini, naskah-naskah kuno tersebut baru sebatas dialihmediakan, belum dialihbahasakan atau dialihaksarakan.

Konsentrasi Perpusakaan Nasional dalam membangun koleksinya memang terutama pada kebudayaan Indonesia dan pengembangan ilmu perpustakaan karena untuk mengetahui suatu negara, ada dua hal yang harus dipelajari yaitu politik dan kebudayaannya.

Sayangnya, belum banyak penerbit di Indonesia yang menerbitkan buku dalam bentuk digital. Sebagian besar bahan bacaan yang ada di e-resources Perpustakaan Nasional masih dalam bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Padahal, potensi penerbitan buku elektronik sangat besar, karena pusat sumber elektronik atau e-resources sudah menjadi kebutuhan besar pada era digital ketika informasi sudah ada digenggaman tangan.



EmoticonEmoticon