Thursday, July 28, 2016

Mempertahankan Bisnis Dalam Situasi Ketidakpastian

Tags

Mempertahankan Bisnis Dalam Situasi Ketidakpastian

Situasi ekonomi global sekarang ini penuh ketidakpastian. Hal ini sudah pasti berimbas di dalam negeri sehingga semua kalangan akan mengalami ketidakpastian yaitu turbulensi bisnis seperti harga beli naik, penjualan turun dan sebagainya. Mau atau tidak situasi ini sudah terjadi dan pasti harus bertahan untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Dalam situasi sekarang ini, pasti akan timbul harapan-harapan dan optimisme bahwa badai ini akan berlalu. Seperti harapan naiknya lagi harga minyak  yang sudah pernah terpuruk dan pernah mencapai $48 per barel. Namun harapan dan optimisme ini juga harus diimbangi dengan menghadapi kenyataan yang telah terjadi seperti tuntutan pelanggan yang tiba-tiba berubah, ingin harga murah, ingin serba cepat,  dan juga sering berpindah-pindah.

Perkembangan teknologi juga demikian, sangat cepat berubah sehingga gadget yang tadinya terasa sangat canggih tiba-tiba menjadi usang. Sudah jelas kita harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan situasi ketidakpastian ini untuk bisa survive dan selalu berpikir positif dan terus berinovasi tanpa harus menunggu situasi ini berlalu.

Ketidakpastian ini bisa kita berikan istilah VUCA yang merupakan singkatan dari Volatility (perubahan yang cepat, besar dan dinamis), Uncertainty (ketika kita tidak mampu memprediksikan situasi), Complexity (berbagai isu yang saling tumpang tindih bahkan menimbulkan chaos), Ambiguity (ketika realitas terlihat samar dan sulit diartikan). Dari situasi ini kita dituntut untuk menjadi fleksibel agar mampu menyesuaikan diri dengan keadaan pasar sehingga tetap dapat menjalankan fungsinya. Jika lamban beradaptasi, maka maka akan kalah bersaing karena nyatanya sekarang pasar sudah didominasi oleh generasi muda atau Gen-Y yang sudah jelas fleksibilitasnya sangat tinggi dan dapat dengan mudah menguasai teknologi saat ini serta pemikiran mereka yang sangat simpel.

Banyak sekali kegagalan yang dialami pelaku bisnis yang masih sangat terlalu berharap kembalinya kondisi lalu yang mengantarkan mereka pada kesuksesan. Bahkan ada yang menuntut bahwa generasi muda yang baru tumbuh yang harus beradaptasi dengan kondisi lama. Pemikiran dan sikap inilah yang membuat pelaku bisnis tersebut akan mengalami kegagalan karena tidak mau beradaptasi dengan hal baru dan malah memaksakan yang sebaliknya kepada generasi muda. Bisa dikatakan individu yang pernah sukses di masa lalu biasanya mempunyai ketakutan akan kegagalan yang lebih kuat dibandingkan generasi baru, padahal saat ini untuk survive harus selalu belajar dan beradaptasi dengan hal baru.

Turunkan Ego Untuk Menjadi Fleksibel

Individu yang berusia lanjut akan cenderung suka menceritakan hal-hal yang terjadi di masa lalu sehingga sulit untuk melepaskan dirinya dari masa lalu. Jika kita yang masih berusia produktif tapi saat ini tidak bisa melihat ke depan karena ketidakpastian, sudah seharusnya kita belajar kembali kepada situasi terkini, dengan kata lain seperti orang yang sudah piawai harus kembali ke bangku sekolah lagi.

Fleksibilitas adalah modal dasar untuk melakukan adaptasi terhadap dinamika baru. Sudah pasti harus menurunkan ego yang tinggi untuk menjadi fleksibel. Untuk menghindarkan kita dari kekakuan dalam beradaptasi, maka kita harus mempunyai kesadaran tingkat tinggi dengan cara sering meminta umpan balik dari orang-orang di sekitar kita melalui media apapun sekaligus mengecek apakah kita masih mempunyai orientasi ke depan. Kemudian kita perlu meninggalkan dan menanggalkan masa lalu sehingga diperlukan definisi ulang mengenai kesuksesan dan keberhasilan agar tujuan yang kita buat sesuai dengan situasi terkini dan kenyataan yang ada.

Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan beradaptasi terhadap situasi terkini adalah sangat penting karena inilah satu-satunya jalan agar mampu menghadapi turbulensi VUCA dengan mengedepankan sikap terbuka sehingga mampu bekerja dengan kontradiksi dan dapat membuat lebih banyak pilihan tindakan sehingga bisa fleksibel terhadap ketidakpastian.

Strategi untuk menghadapi situasi turbulensi VUCA adalah pada saat situasi Volatile, kita perlu meningkatkan kejelasan dalam berkomunikasi dan meyakinkan diri sendiri bahwa pesan kita benar-benar sampai dan dimengerti. Pada situasi Uncertainty, bisa kita tanggulangi dengan memandang dari sudut pandang yang berbeda, sehingga akan mendapatkan perspektif yang segar sehingga perlu sikap yang fleksibel. Pada saat situasi Complexity, pelaku bisnis perlu meningkatkan kemampuan dalam berkolaborasi dan harus memahami bahwa tidak ada keputusan yang permanen atau dengan kata lain solusi harus mengikuti perkembangan terakhir sehingga akan sangat fleksibel. Kemudian ketika terjadi situasi yang tidak jelas atau Ambiguity, maka kita perlu meningkatkan kekuatan dalam mendengar informasi dari berbagai kalangan sehingga kita dapat berpikir secara luas dengan bermacam informasi yang didapatkan.

Situasi turbulensi VUCA ini memang sangat tidak nyaman dan penuh kejutan. Akan tetapi situasi ini dapat dimanfaatkan dan ditransformasikan menjadi sebuah kekuatan adaptasi yang menghasilkan suatu fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi situasi ketidakpastian, sehingga akan muncul terobosan-terobosan dan keputusan-keputusan yang inovatif yang tidak pernah dibuat sebelumnya yang membuat kita survive dalam menjalankan usaha. Salah satunya dengan memanfaatkan kekuatan data dan jaringan.



EmoticonEmoticon