Monday, June 20, 2016

Memilih Investasi Emas Berbentuk Perhiasan Atau Batangan?


Memilih Investasi Emas Berbentuk Perhiasan Atau Batangan?
Di bulan Ramadhan dan Idul Fitri ini sangat identik dengan Tunjangan Hari Raya atau THR. Semua kalangan masyarakat sangat menunggu dapatnya THR terutama pekerja atau karyawan. Hal ini sangat memacu pertumbuhan konsumsi masyarakat dan yang pasti ekonomi di bulan ini akan terkerek naik secara signifikan karena konsumsi juga meningkat dua kali lipat. Setelah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) maka salah satu pilihan masyarakat untuk membelanjakan uangnya adalah dengan investasi emas.

Sikap masyarakat tentang investasi emas ini terbagi dua yaitu mereka yang sengaja membeli perhiasan emas di penghujung bulan Ramadhan. Tujuannya selain bisa dipakai untuk perhiasan di Hari Raya Idul Fitri, membeli emas juga dapat menyelamatkan uang tunjangan hari raya (THR). Jadi uang THR tidak habis hanya untuk membeli baju baru dan kue-kue, tetapi bisa digunakan untuk investasi dengan nilai yang lebih stabil yaitu dengan membeli perhiasan emas.

Sedangkan kelompok masyarakat lainnya malah sengaja menjual atau menggadaikan perhiasan emas menjelang lebaran karena banyaknya kebutuhan mendesak di bulan ini, apalagi di tahun 2016 bulan puasa dan lebaran bersamaan dengan libur anak sekolah. Alasan lainnya adalah adanya rasa takut terhadap resiko keamanan jika perhiasan tersebut ditinggal di rumah sehingga lebih baik dijual atau digadaikan.

Pilihan untuk menjual atau menggadaikan emas menjadi lebih masuk akal karena disamping lebih aman, juga adanya tambahan dana yang diperoleh dari hasil penjualan atau menggadaikan perhiasan emas tersebut. Setelah lebaran usai, pemilik bisa menebus atau membeli kembali perhiasan emas tersebut.

Untuk sebagian besar masyarakat, emas masih menjadi pilihan investasi andalan. Ada dua jenis emas yaitu kepingan atau batangan yang sering disebut logam mulia. Ada juga emas yang berbentuk perhiasan.

Logam mulia biasanya mengacu pada harga emas dunia. Di Indonesia, harga yang dirilis oleh PT. Antam (Persero) Tbk bisa menjadi acuan. Harga logam mulia tergantung dari beratnya, mulai dari 1 gram hingga 500 gram. Setiap hari harga logam mulia ini bisa berubah-ubah, bisa naik dan turun. Karena itu, emas biasanya menjadi investasi jangka panjang. Jika pemilik logam mulia membutuhkan dana, maka logam mulia bisa dijual, disertai sertifikat yang ada di setiap kemasan logam mulia.

Tidak sedikit pula masyarakat yang menyukai berinvestasi emas dengan bentuk perhiasan. Karena perhiasan emas ini mempunyai beragam gaya dan desain. Sehingga pembeli bisa memilih perhiasan emas sesuai dengan seleranya. Berbeda dengan logam mulia, perhiasan emas bisa berfungsi ganda yaitu sebagai investasi dan juga bisa sebagai perhiasan. Perhiasan emas juga bisa dijual saat pemiliknya memerlukan dana dan harganya juga bisa naik atau turun sesuai dengan harga emas dunia. Perbedaannya dengan logam mulia, saat menjual perhiasan emas harus diperhitungkan juga ongkos pembuatan dan desain perhiasan tersebut. Biasanya harga jual perhiasan emas dipotong ongkos pembuatan dan desain.

Untuk mengetahui harga emas, kita bisa memantau laman penjualan logam mulia dan perhiasan emas yang sudah banyak tersedia. Dan satu lagi, lebih baik logam mulia dan perhiasan emas itu kita simpan sendiri, tidak dititipkan toko atau pihak lain. Kita bisa menyimpannya di rumah atau menyewa save deposit box di bank.


EmoticonEmoticon