Wednesday, March 16, 2016

House of Sampoerna Surabaya

House of Sampoerna Surabaya

House of Sampoerna adalah pabrik rokok pertama dari produsen rokok Sampoerna. Dulunya gedung ini merupakan rumah yatim piatu yang dikelola oleh Belanda tahun 1862 hingga kemudian tahun 1932 dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri perusahaan rokok Sampoerna dan dijadikan tempat produksi rokok.

Mulai tahun 2003, House of Sampoerna dibuka untuk umum dan dijadikan sebagai museum sejarah rokok di Indonesia. Museum yang berada di Jl Taman Sampoerna No 6 ini memiliki konsep bangunan yang unik menyerupai bangunan Romawi dengan hiasan 4 pilar berbentuk rokok. Traveler yang datang bisa melihat kisah perjalanan keluarga Sampoerna hingga proses pembuatan rokok secara tradisional hingga modern. Semua perjalanan akan ditemani oleh seoarang pemandu dan yang paling menyenangkan adalah tidak adanya biaya sepeserpun untuk menjelajahi museum ini.

Penjaga museum yang berusia masih muda akan membukakan pintu menyambut setiap tamu yang hadir dengan senyuman. Aroma cengkeh dan tembakau pun menyerebak di ketika kita memasuki ruangan Museum House of Sampoerna berlantai dua ini.

Lantai Pertama

Lantai pertama berfungsi sebagai ruang pamer dan lantai kedua berfungsi sebagai tempat penjualan souvenir. Bangunan di lantai pertama terdiri dari tiga buah ruangan. Ruangan pertama berisi replika sebuah warung sederhana bernuansa ndeso milik pendiri PT Sampoerna, yaitu Liem Seeng Tee dan istrinya, Siem Tjiang Nio. Replika warung sederhana tersebut lengkap berisi stoples makanan, keranjang buah-buahan, serta cengkeh dan tembakau sebagai cikal-bakal perusahaan rokok ini. Di depan replika warung teronggok tembakau dari berbagai daerah, mungkin inilah sumber bau yang menyerbak ke seluruh ruangan. Tembakau-tembakau terbaik dari berbagai daerah inilah yang kemudian akan diolah menjadi produk rokok keluaran Sampoerna. Salah satu onggokan tembakau tersebut berasal dari daerah Temanggung yang memang terkenal dengan kualitas tembakaunya yang super.

Beranjak ke koleksi selanjutnya terdapat dua buah sepeda tua yang digunakan pendiri Sampoerna untuk berdagang ketika masih muda. Sepeda tersebut memang memiliki nilai historis yang tinggi bagi pemiliknya. Merekalah saksi bisu perjuangan Liem Seeng Tee kecil yang memulai hidup mandiri dengan bekerja keras semenjak masih kecil. Di ruangan ini juga dipamerkan replika tempat penyimpanan tembakau, alat pengolah tembakau sederhana. Di bagian kanan ruangan menampilkan properti ruang kerja, properti ruang keluarga Liem Seeng Tee selama menjalankan perusahaannya. Ada pula koleksi kebaya serta foto keluarga dari masa ke masa.

Ruangan kedua lebih banyak berisi koleksi foto-foto keluarga serta direksi PT HM Sampoerna dari masa ke masa. Di ruangan ini juga dipamerkan sebuah buku mengenai tembakau. Ada pula barang-barang seperti koleksi alat pemantik rokok dengan berbagai macam bentuk. Lanjut ke ruangan ketiga, kita akan diperkenalkan dengan alat dan bahan untuk meracik rokok. Campuran bahan untuk membuat rokok memang cukup rumit sehingga dapat dihasilkan sebuah rokok dengan aroma serta cita rasa yang enak. Ada pula replika warung rokok yang sering kita temui di pinggir-pinggir jalan pada jaman tahun 90-an sampai awal tahun 2.000-an. Merekalah ujung tombak penjualan rokok keluaran pabrik Sampoerna. Di ruangan ini kita juga diperkenalkan dengan produk-produk rokok produksi Sampoerna, baik yang dipasarkan di Indonesia maupun yang sudah mendapatkan lisensi di beberapa negara.

Koleksi unik lainnya adalah peralatan marching band yang dipamerkan di museum ini. Marching band binaan Sampoerna ini memiliki prestasi hingga dunia internasional. Namun sayang, semenjak Desember 1991 kegiatan marching band binaan Sampoerna ini resmi dihentikan. Kita dapat menikmati rekam jejak marching band  binaan Sampoerna ini lengkap dari layar monitor sentuh yang disediakan.

Lantai Dua

Lantai kedua Museum House of Sampoerna merupakan tempat penjualan marchendise Sampoerna. Dari ruangan ini kita juga dapat melihat kegiatan para pekerja pabrik yang sedang melinting rokok, di mana rata-rata pekerja pelinting rokok adalah kaum perempuan. Sekitar 400 orang yang mayoritas perempuan berjejer rapi di depan meja dengan berbagai alat dan bahan untuk membuat rokok. Kecepatan mereka dalam melinting rokok sangat luar biasa. Dalam waktu satu jam mereka dapat melinting sekitar 325 buah batang rokok. Bisa dibayangkan kecepatan mereka dalam melinting batang rokok? Namun sayang, di lantai dua ini kita tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar.

Satu lagi, agenda yang ditawarkan di Museum HOS adalah keliling Surabaya gratis yang dikemas dalam acara 'Surabaya Heritage Track'. Untuk jadwal bus yang mengangkut para wisatawan dimulai pada pukul 09.00-10.00 WIB, 13.00-14.00 WIB, 15.00-16.00 WIB.

Untuk rute kita bisa berkeliling Kota Tua Surabaya, melewati gedung, tempat-tempat bersejarah yang ada di Surabaya. Semua kegiatan tadi bisa Anda dapatkan secara gratis.

Museum House of Samperna buka dari hari Senin sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai 22.00 WIB dengan tarif masuk gratis. Alamat museum : Taman Sampoerna No 6, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya telepon : +6231 353 9000 fax : +6231 353 900, website : www. houseofsampoerna.museum
Fasilitas : toilet umum, ruang pamer galeri seni, rumah makan (a cafe).

Cara menuju Museum House of Sampoerna ini cukup mudah. Dari Terminal Purabaya langsung cari bus kota tujuan Jembatan Merah Plaza. Dari Jembatan Merah Plaza dapat dilanjutkan dengan becak maupun berjalan kaki.


EmoticonEmoticon